Blogger Mataduitan

It should be that creating a blog is entirely for its reader. Seharusnya membangun blog itu didedikasikan kepada pembacanya, pembaca yang tertarik pada Niche sebuah blog itu. Pada nyatanya pendatang baru di dunia blog kayak saya mungkin telah ikut mendistorsi bangunan awal konsep blogging seperti diatas. Ngeblog tidak 100% ditujukan kepada pembaca Niche nya. Tetapi menulis di blog ditujukan kepada orang yang mau membayarnya.Lagi-lagi ini adalah tetang siapa yang mau bayar, dia yang akan dituruti. Dalam konsep berkesenian hal semacam ini sejak dari dulu telah jadi perbincangan yang hangat. Sindirin melacurkan diri dalam bekreasi telah banyak menghadirkan kreasi yang hebat dalam kuwantitas tetapi tidak demikian dalam kuwalitas. Pendeknya berkreasi berdasar pesanan. Walah... kok dadi serius ngene.... Kembali ke laptop....... kembali ke hal-hal ringan saja.
Ceritanya begini, kenapa saya menaruh "blogger mataduitan" itu sebagai judul postingan kali ini. Kemarin saya mendapat email dari Payperpost. Tahukan siapa dia? Payperpost dikenal sebagai salah satu makelar orderan menulis review. Saya pun tergoda untuk mendaftar tetapi sayangnya ditolak. Pity me...
Pertama, Blog saya ditolak karena dianggap tata bahasa nya tidak memenuhi standard gramatical yang bagus. Meski dinyatakan secara makna dapat dimengerti tetapi secara verbal, gramatical order nya ancur-ancuran. Meski saya sedikit kecewa karena ditolak, tetapi saya masih bisa tersenyum. Terang saja karena awal-awal membangun blog itu, saya lebih mengejar setoran dalam postingan. Sehingga tata bahasa nya memang tidak banyak diperhatikan, yang penting jumlah postinganya banyak. Ah.... gagal jadi anak buah nya payperpost.
kedua, saya mencoba mendaftarkan diri lagi dengan blog yang lain. Lagi lagi blog saya ditolak. Kali ini alasanya lebih menohok lagi. Merasa mangkel tetapi ingin ketawa juga. Alasan penolakan payperpost inilah yang melatarbelakangi judul diatas. Bagaimana tidak, payperpost menolak blog saya dengan alasan "This blog seems to have content that is primarily sponsored". Katanya saya menulis postingan kebanyakan hanya berdasarkan pesanan sponsor. Menulis di blog hanya karena ada yang membayar. Kata "primary sponsored" inilah yang bikin mangkel sekaligus ingin ketawa. Walah..... ketahuan juga hehheheh